Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Lady gaga

Konser Lady Gaga yang direncanakan di Jakarta dapat mendorong ekonomi Indonesia dan meningkatkan reputasi internasionalnya, demikian menurut seorang juru bicara pemerintah kepada Khabar Asia Tenggara minggu ini.

  • Seorang penggemar Lady Gaga berpose untuk difoto ketika dia menunggu kedatangan penyanyi itu pada tanggal 23 Mei di Bandara Don Muang, Bangkok. Konser penyanyi itu di Jakarta yang dijadwalkan pada 3 Juni masih terkatung-katung sementara para penggemar berkampanye untuk meneruskannya. [Sukree Sukplang/Reuters] Seorang penggemar Lady Gaga berpose untuk difoto ketika dia menunggu kedatangan penyanyi itu pada tanggal 23 Mei di Bandara Don Muang, Bangkok. Konser penyanyi itu di Jakarta yang dijadwalkan pada 3 Juni masih terkatung-katung sementara para penggemar berkampanye untuk meneruskannya. [Sukree Sukplang/Reuters]
Menurut I Gusti Ngurah Putra, juru bicara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyelenggarakan pertunjukan artis sekelas Lady Gaga akan berdampak positif bagi negara ini.
“Adanya pertunjukan artis internasional di Indonesia dapat membantu sektor pariwisata, yang kemudian akan memberi tahu dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman untuk dikunjungi,” katanya.
Namun demikian, ia menambahkan, kementerian pariwisata tidak mengeluarkan izin konser untuk para artis internasional dan “tidak bisa mencela atau turut campur dalam keputusan lembaga pemerintah lainnya”.
“Kami berharap, penyelenggara konser telah mempertimbangkan gaya dan tema pertunjukan agar sesuai dengan budaya dan nilai Indonesia serta tidak menimbulkan kontroversi apapun,” katanya.
Sampai hari Jumat (25 Mei), prospek berlangsungnya konser masih belum pasti, karena para penyelenggara dan manajemen penyanyi itu masih berselisih apakah pertunjukannya akan disederhanakan. Sementara itu, Kepolisian Nasional – yang pada awal bulan ini berkata mereka tidak akan mengeluarkan izin – memberi tanda bahwa mereka belum membuat keputusan apakah akan mengizinkan berlangsungnya pertunjukan itu.
Dalam sebuah pernyataan, kepolisian menyatakan bahwa mereka “mempertimbangkan pendapat semua pihak”.
Jika Anda tidak suka, jangan beli tiket
Pada hari Minggu, pemerintah berkata telah mendesak Kapolri, Jenderal Timur Pradopo, untuk menyelesaikan perselisihan itu dengan mencari “solusi sama-sama menang,” demikian lapor The Jakarta Post.
“Kepolisian bisa menuntaskan keadaan panas ini dengan menengahi penyelenggara konser dan para pengunjuk rasa agar pertunjukan bisa dilangsungkan menurut aturan dan ketentuan tertentu,” The Post mengutipDjoko Suyanto, menteri koordinasi urusan politik, legal, dan keamanan.
Dia juga memperingatkan kelompok-kelompok Islam garis keras yang menentang pertunjukan itu, seperti Front Pembela Islam (FPI), agar tidak menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk memaksa pandangan mereka.
“Tidak boleh ada ancaman apapun dalam negara demokrasi. Jika Anda tidak suka [seorang artis] janganlah menonton [konsernya],” demikian The Jakarta Globe mengutipnya.
Para penggemar gunakan media sosial
Karena harapan mereka dalam bahaya, para penggemar Lady Gaga di Indonesia telah berjuang menyelamatkan konser ini lewat Twitter dan jejaring media sosial lainnya. @LadyGagaINDO adalah akun Twitter “Monster-Monster Kecil,” yaitu julukan para penggemar itu. Akun ini dibuat oleh Anggiat Sihombing, seorang mahasiswa berusia 18 tahun di Sekolah Bisnis Sampoerna. Akun Twitter-nya kini memiliki 24.874 pengikut.
Tevina Tahitu, 17 tahun, seorang anggota tim kreatif di situs Twitter, berkata kampanye ini ditanggapi secara global.
“Kami sangat senang bahwa #IndonesiaSavesGaga menjadi tema terpopuler dunia di Twitter pada tanggal 15 Mei 2012 selama beberapa jam. Ini berarti kami mendapat banyak dukungan dari para pengguna Twitter,” katanya kepada Khabar.
“Kami berharap [tema populer tersebut] dapat memberikan dukungan moral bagi para penyelenggara untuk mendatangkan Lady Gaga kemari dan dapat mempengaruhi kepolisian untuk mengeluarkan izin konser, sebab hal ini mewakili suara masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Sementara ini, menurut Anggiat, jumlah pengikut @LadyGagaINDO telah meningkat sekitar 500 per hari sejak mulainya kontroversi Lady Gaga.
Banyak penggemar yang bersemangat telah menggunakan berita Twitter untuk membela bintang itu dari tuduhan anggota FPI bahwa dia penghujat pemuja setan.
Sebaliknya, menurut tweet @thewillysun, pesan bintang itu positif dan syair lagunya memberi ilham.
“Satu-satunya yang harus dilarang adalah FPI sendiri. Mereka setiap hari mempermalukan negara ini,” demikian menurut tweet seorang penggemar lain, Yan Teio Madridistra, lewat akunnya, @Yanteio.
Menurut Anggiat, “Monster-Monster Kecil” akan mengadakan aksi damai, termasuk berkumpul di Mal Central Park, Jakarta Barat pada hari Minggu, untuk membela kebebasan berpendapat.
“Meskipun adanya desas-desus bahwa Lady Gaga melambangkan setan, kami ingin menunjukkan kepada banyak orang bahwa dia tidak memberi pengaruh buruk kepada para penggemarnya,” katanya. “Sebaliknya, kami adalah orang-orang berakal sehat yang memilih protes secara positif dengan menari dan bernyanyi bersama.”
FPI berikrar akan “membakar panggung”
Ketika bicara kepada Khabar, seorang pemimpin FPI menyangkal bahwa anggota kelompok itu telah membeli tiket pertunjukan atau bahwa mereka berencana memulai gara-gara selama konser jika polisi mengizinkan konser itu berjalan.
“Kami tidak memerintahkan anggota FPI manapun untuk membeli tiket konser Lady Gaga,” kata wakil sekretaris umum kelompok itu, Awid Mashuri, kepada Khabar. “Saya dengar, sekelompok kaum muda Bekasi mengaku sebagai anggota FPI. Namun saya ingin berkata bahwa apabila mereka memang anggota FPI, mereka berhak membeli dan menonton konser. Jangan salahkan kami jika para anggota menonton konser.”
Namun demikian, awal minggu ini, pemimpin FPI cabang Bekasi Murhali Barda memasang foto dan pengumuman di akun Facebook miliknya yang menunjukkan para anggota telah membeli 150 tiket pertunjukan. Dia berkata mereka membeli tiket bukan untuk menikmati konser tapi untuk melakukan “hal-hal lain”.
Pada hari Jumat, para anggota FPI melakukan protes keras di berbagai tempat di seluruh Jakarta, termasuk di luar markas besar kepolisian. Para demonstran mengenakan taring dan tanduk setan menyerukan bintang pop itu untuk “pergi ke neraka”.
Sebuah pernyataan yang diberikan pada saat protes menyerukan agar para anggota untuk “menindas kaum liberal” dan “melawan kaum homoseksual dan lesbian”, sementara memperingatkan bahwa para anggota FPI akan membakar panggung jika bintang itu pentas, lapor AFP.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar