Yah... orang Buddha juga tentu mati. Setelah
mati bisa jadi juga gentayangan jadi setan tengah malam yang selalu
kesakitan. Itu bisa terjadi bila setelah mati, masih ada hal hal yang
mengikat kesadarannya untuk masih di tempat dia sebelum mati.... hiiiiii
kaya Sadako gitu.
Tapi secara umum, umat Buddha bereinkarnansi, lahir kembali, tumimbal
lahir menjadi mahluk baru yang lebih hina atau lebih mulia. Sesuai
dengan amal ibadahnya. Begitu teorinya.
Kesadaran menjelang mati lah yang menjadi kunci apa dan dimana serta bagaimana perjalanan lanjut setelah mati. Itu juga teori.
Dan saya sedang membanding-bandingkan teori.
Banyak sekali pocong di bioskop. Pocong adalah hantu dari mayat orang
Islam. Sementara orang Kristen hantunya lebih rapi di fim... pake jas
dan lebih parlente. Itu juga di film film.
Dalam teori Buddhis, kejadian kaya gitu, gentayangan jadi hantu sangat
jarang terjadi. Pasalnya ada tumimbal lahir. Alias, orang Buddha yang
mati diharapkan terus untuk menjalani proses lahir kembali.
Sementara di penganut Abrahamik, cita cita mereka adalah menunggu pengadilan terakhir di hari kiamat. Hari pengadilan terakhir.
Jadi, selama proses menunggu hari kiamat yang entah kapan itu yah mereka
menunggui tanah... Yang iseng yah gentayangan muncul dimana mana. Di
Dunia Lain, ngesot-ngesot di rumah sakit tua, dan jadi selebritis di
film. Kan dari pada cape nunggu hari kiamat yang entah kapan, lumayan
sebagai sampingan.
Itu yah barangkali banyak sekali hantu hantu beraroma Islam atau Kristen
di Indonesia. sementara hantu-hantu yang beraroma Buddha dan Hindu
jarang sekali ada. Padahal dulu kan sebelum masuk agama agama
Abrahamik, di Nusantara ini umatnya beragama Hindu dan Buddha.
Mungkin orang orang Nusantara dulu langsung bereinkarnansi, tak nungguin
tanah menunggu kiamat, gak bete jadi yah gak sempat gentayangan.
* Hantu yang saya maksud adalah arwah orang yang sudah mati.
budha gentayangan
21.39 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar